Tuesday, August 9, 2016

MALALAH PERANAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGARUH BURUK BUDAYA ASING

PERANAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGARUH BURUK BUDAYA ASING

kewarganegaraan
Penyusun:
Raka Nur Wahyudi (20) MI2
Dosen Pembimbing:
Drs. Suyono, M.Mpd

Prodi Managemen Informatika
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2015/2016


Kata Pengantar
           Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
           Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Peranan Warga Negara Indonesia dalam Menangkal Pengaruh Buruk Budaya Asing yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
           Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,  penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
           Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bojonegoro, Juni 2016

Penyusun,


DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................
a.       Latar Belakang
b.      Rumusan Masalah
c.       Tujuan Penulisan
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................................
1.      BUDAYA ASING DI INDONESIA
a.       Definisi Budaya
b.      Kebudayaan Asing di Indonesia
c.       Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
2.      PERANAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGA RUH BURUK BUDAYA ASING
a.       Perilaku Masyarakat terhadap Budaya Asing
b.      Upaya Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing
BAB 3.PENUTUP................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
a.      LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila dijadikan sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945. Sebagai suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Alam pikiran itulah yang menentukan prilaku khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya Indonesia sehingga menjadikan jati diri bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Akan tetapi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai. Agar nilai-nilai atau budaya tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.
Budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Modernisasi dan Globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi
keadaan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang besar dan kaya unsur budaya.  Akan tetapi dengan semakin derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya asing yang lebih mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya. Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens, bahwa dampak moderisasi itu  ada yang positif dan ada yang negatif. memang masuknya budaya asing ke Indonesia itu akan membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan sekaligus juga dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal.
Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya asing, maka kita sebagai warga
Negara harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan pengaruh kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak masuknya budaya asing ke Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat.


b.      RUMUSAN MASALAH
Dari sekian banyak materi yang ada, dalam Makalah ini penyusun mencoba mengu-
raikan mengenai :
-          Budaya Asing,
-          Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia,
-          Upaya Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing.
c.       TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan dan untuk menambah pengetahuan tentang Peranan Warga Negara Indone- sia dalam Menangkal Pengaruh Buruk Budaya Asing.


BAB II
PEMBAHASAN
1.      BUDAYA ASING DI INDONESIA
a.      Definisi Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang meru
pakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Co-
lere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
b.      Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan
jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Di mata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial an-
tar benua), ke Indonesia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudaya an nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung kebarat-baratan (weternisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia kelu
ar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.
c.       Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem budaya masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  budaya yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya asing yang dilakukan secara cepat dan tidak mela
lui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempenga ruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi negara-negara Timur
seperti Cina dan Jepang pun memberikan derajat pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia. Jepang tentu saja memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat mereka atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk derajat pengaruh tersendiri.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Dampak tersebut meliputi dua sisi yaitu dampak positif dan dampak negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Dampak Positif:
-          Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
-          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
-          Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak Negatif:
-          Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melim pah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pili han yang ada.
-          Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
-          Gaya Hidup ke Barat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.
-          Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
2.      PERANAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGA RUH BUDAYA ASING
a.      Perilaku Masyarakat terhadap Budaya Asing
Perilaku atau respon masyarakat Indonesia terhadap masuknya budaya asing sebagi
an ada yang menerima sebagian ada yang tidak menerima budaya asing masuk di Indonesia. Tapi tentunya sebagian besar rakyat Indonesia menerima kebudayaan asing masuk ke Indone sia. Masyarakat yang tidak menerima kebudayaam asing, seperti:
-          Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubu-
ngan dengan masyarakat lain.
-          Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada.
-          Berpegang terhadap ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan de-
ngan idiologi masyarakat yang sudah ada.
Masyarakat yang menerima kebudayaan asing, seperti:
-          Mengikuti trend yang ada.
-          Bersikap terbuka terhadap budaya asing.
b.      Upaya Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia,
diperlukan perlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
-          Peranan Pemerintah
            Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan  kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerluikan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang study tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan dilingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang study. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar dihadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh  pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadyaannya.
-          Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan
sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan,
maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
-          Peranan orang tua dan keluarga
            Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
            Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalui interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia.  Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Masuknya budaya asing pun memberi pengaruh baik dan buruk. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan warga Negara Indonesia dalam menangkal pengaruh buruk budaya asing yang masuk.

  
DAFTAR PUSTAKA


0 comments:

Post a Comment

Cara Membersihkan Cache Smartphone

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Gimana kabarnya kawan? Semoga baik selalu. Sebenarnya bingung sih mau nulis materi apa, eh tiba2 kepikiran cache. ...