PERANAN
WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGARUH BURUK BUDAYA ASING
kewarganegaraan
Penyusun:
Raka Nur Wahyudi (20) MI2
Dosen Pembimbing:
Drs. Suyono, M.Mpd
Prodi Managemen Informatika
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2015/2016
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal
tentang Peranan Warga Negara Indonesia dalam Menangkal Pengaruh Buruk Budaya
Asing yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Bojonegoro, Juni 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................
a.
Latar
Belakang
b.
Rumusan
Masalah
c.
Tujuan
Penulisan
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................................
1.
BUDAYA ASING DI INDONESIA
a. Definisi Budaya
b.
Kebudayaan Asing di Indonesia
c. Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
2.
PERANAN WARGA
NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGA RUH BURUK BUDAYA ASING
a.
Perilaku
Masyarakat terhadap Budaya Asing
b.
Upaya
Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing
BAB 3.PENUTUP................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila
dijadikan sebagai
pandangan hidup
berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945. Sebagai
suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada
dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Alam pikiran itulah yang menentukan
prilaku khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya Indonesia sehingga
menjadikan jati diri bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Akan
tetapi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai. Agar nilai-nilai atau budaya
tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.
Budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Modernisasi dan Globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi
keadaan ini seharusnya
tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang
besar dan kaya unsur budaya. Akan tetapi
dengan semakin derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak
mau kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan
”tercemar”, oleh corak budaya asing yang lebih mementingkan individualisme,
formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya. Sebagaimana dikatakan oleh
ahli ilmu sosial Anthony Giddens, bahwa dampak moderisasi itu ada yang positif dan ada yang negatif. memang
masuknya budaya asing ke Indonesia itu akan membawa perubahan-perubahan menuju
suatu kemajuan sekaligus juga dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat
negatif, seperti runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal.
Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya asing,
maka kita sebagai warga
Negara harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan
yang cukup akan pengaruh kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak
masuknya budaya asing ke Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat.
b. RUMUSAN
MASALAH
Dari sekian banyak materi yang ada, dalam Makalah ini
penyusun mencoba mengu-
raikan mengenai :
-
Budaya Asing,
-
Pengaruh
dan Dampak Budaya Asing di Indonesia,
-
Upaya
Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing.
c.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan dan untuk menambah pengetahuan tentang Peranan Warga Negara Indone- sia dalam Menangkal Pengaruh Buruk Budaya
Asing.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. BUDAYA ASING
DI INDONESIA
a. Definisi Budaya
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang meru
pakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Co-
lere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"
dalam bahasa Indonesia.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
b. Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa
Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan
jati diri bangsa yang
begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Di mata
dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang
sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang
ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa
Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif
tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk
akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial an-
tar benua), ke Indonesia
turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudaya an nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk
beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku
yang cenderung kebarat-baratan (weternisasi).
Hal tersebut terlihat dengan
seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia kelu
ar-masuk pub, diskotik
dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang
menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota
besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan
seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan
lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam
beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’
terhadap kebudayaan asing.
c. Pengaruh dan
Dampak Budaya Asing di Indonesia
Masuknya
budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang
meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai
bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem budaya masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya
asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh budaya yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur
budaya asing yang dilakukan secara cepat dan tidak mela
lui suatu proses
internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa
disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempenga ruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Tidak hanya
Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi negara-negara Timur
seperti Cina dan Jepang
pun memberikan derajat pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan
budaya Indonesia. Jepang tentu saja memberikan pengaruh , yaitu lewat
penjajahan singkat mereka atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya
hubungan dengan kepulauan nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan
telah membentuk derajat pengaruh tersendiri.
Kehadiran globalisasi
tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara
termasuk
Indonesia. Dampak tersebut meliputi dua sisi yaitu dampak positif dan dampak
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi
nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Dampak Positif:
-
Perubahan
Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap
masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
-
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
-
Tingkat
Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya
industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Dampak Negatif:
-
Pola Hidup
Konsumtif
Perkembangan industri
yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melim pah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi
barang dengan banyak
pili han yang ada.
-
Sikap
Individualistik
Masyarakat merasa
dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang
lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk
sosial.
-
Gaya Hidup
ke Barat-baratan
Tidak semua budaya
Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat
dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal
ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu
milik bangsa.
-
Kesenjangan
Sosial
Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus
modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan
sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si
miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan
Bangsa Indonesia.
2.
PERANAN WARGA NEGARA INDONESIA DALAM MENANGKAL PENGA
RUH BUDAYA ASING
a. Perilaku Masyarakat terhadap
Budaya Asing
Perilaku
atau respon masyarakat Indonesia terhadap masuknya budaya asing sebagi
an ada yang menerima
sebagian ada yang tidak menerima budaya asing masuk di Indonesia.
Tapi tentunya sebagian besar rakyat Indonesia menerima kebudayaan asing masuk
ke Indone sia. Masyarakat yang tidak menerima kebudayaam asing, seperti:
-
Perilaku
masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubu-
ngan dengan masyarakat lain.
-
Masih
memegang teguh tradisi yang sudah ada.
-
Berpegang
terhadap ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan de-
ngan idiologi masyarakat yang sudah ada.
Masyarakat yang menerima kebudayaan asing, seperti:
-
Mengikuti
trend yang ada.
-
Bersikap
terbuka terhadap budaya asing.
b. Upaya Warga Negara dalam Menangkal Dampak Negatif Budaya Asing
Untuk
mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia,
diperlukan
perlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti,
para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
-
Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya
dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan
terutama mengenai pengaturan kurikulum.
Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai
ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua
jam dalam seminggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk
mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerluikan penambahan jam
pelajaran atau kreatifitas guru bidang study tersebut dalam bentuk kegiatan
keagamaan dilingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian
tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem
pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang study. Mengenai pelajaran dan
pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama
yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran
umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar dihadapan
siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan
Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori
atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan
Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh
pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan
negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga
sekaligus menyebarkan kebuadyaannya.
-
Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan
sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya
asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para
tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti
Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada
pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau
sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga
mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan
budayawan,
maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman
nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik
dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar
maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan
adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung
dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
-
Peranan
orang tua dan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak
yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang
paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga
lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap
kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan
keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian
orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa
kita kedalam kesesatan”.Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak
diantara porsi yang lainnya.
Peran orang tua sangat amat
dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi
sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan
sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja
sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalui
interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap,
keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Masuknya budaya asing ke
indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang
meracuni indonesia.
Pengaruh tersebut
berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Masuknya budaya asing pun memberi pengaruh baik dan buruk. Oleh karena
itu, dibutuhkan peranan warga Negara Indonesia dalam menangkal pengaruh buruk
budaya asing yang masuk.
DAFTAR PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment