INTEGRITAS
NASIONAL SEBAGAI SARANA PEMERSATU BANGSA INDONESIA
kewarganegaraan
Penyusun:
Raka Nur Wahyudi (20) MI2
Dosen Pembimbing:
Drs. Suyono, M.Mpd
Prodi Managemen Informatika
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2015/2016
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal
tentang Integritas Nasional sebagai Sarana Pemersatu Bangsa Indonesia yang kami
sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Bojonegoro, Mei 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................
a.
Latar
Belakang
b.
Rumusan
Masalah
c.
Tujuan
Penulisan
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................................
1.
INTEGRITAS NASIONAL
a. Definisi Integritas Nasional
b.
Faktor-Faktor Penyebab Integritas
Bangsa
c. Ancaman Disintegritas di Indonesia
2.
INTEGRITAS
NASIONAL SEBAGAI SARANA PEMERSATU BANGSA INDONESIA
a.
Sinkronisasi antara
Nasionalisme dengan Nilai-Nilai Pancasila
b.
Integritas
Nasional sebagai Pemersatu Bangsa
BAB
3.PENUTUP................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
LATAR BELAKANG
Indonesia
sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan
akibat keanekaragaman suku bangsa,
bahasa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik
akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam
masyarakat.
Kondisi
seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA,
serta munculya gerakan-gerakan yang
ingin memisahkan diri dari NKRI
akibat dari ketidak puasan dan
perbedaan kepentingan, apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik
akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa.
Masalah
disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan
kelangsungan hidup bangsa ini.
Dimanakah nilai-nilai Pancasila yang dulu dicita-citakan oleh bapak pendiri
bangsa? Sudahkah nilai-nilai Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah
PR bagi bangsa ini, bukan hanya pemerintah, bukan hanya TNI dan POLRI tetapi
juga kita seluruh warga Indonesia. Perlunya ditegakkan kembali nilai-nilai
Pancasila tidak bisa ditunda-tunda lagi, bangsa ini sudah krisis dalam segala
aspek kehidupan khususnya krisis moral. Nilai-nilai Pancasila harus dihidupkan
kembali dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya terkristalisasi sebagi
ideologi Negara.
Permasalahan
disintegrasi ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan
Ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih, apabila tidak cepat dilakukan
tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai pada akar
permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.
b. RUMUSAN
MASALAH
Dari sekian banyak materi yang ada, dalam Makalah ini
penyusun mencoba menguraikan
mengenai :
-
Integritas Nasional,
-
Sinkronisasi antara
Nasionalisme dengan Nilai-Nilai Pancasila,
-
Integritas
Nasional sebagai Pemersatu Bangsa.
c.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarga-
negaraan dan untuk menambah pengetahuan tentang Integritas
Nasional sebagai Sarana Pemersatu Bangsa Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. INTEGRITAS
NASIONAL
a. Definisi Integritas
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan – perbedaan
yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya
yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda
pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Penyebab
timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak
adil dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang
memiliki potensi sumber daya atau kekayaan
alamnya berlimpah atau berlebih, sehingga daerah tersebut mampu
menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang tinggi.
Selain itu
disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini.
Dalam
kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit
maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan
bangsa, sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari
kelompok, golongan, kedaerahan bahkan agama.
Hal ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak
sadar telah memprovokasi masyarakat.
Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar masyarakat Indonesia
sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya sehingga dengan mudah
terpicu untuk bertindak yang menjurus kearah terjadinya kerusuhan maupun
konflik antar kelompok atau golongan.
b. Faktor-Faktor Penyebab Integritas
Bangsa
1. Geografi, Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang
sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas
perekonomian dunia selain itu juga
memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat
berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh
perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan
daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan
sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung
dari daerah lain.
2. Demografi, Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempit-
nya lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah
berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat
kemiskinan karena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah
lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan
bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk
mendukung kepentingan pribadi atau golongan.
3. Kekayaan Alam, Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati
maupun
non hayati akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri,
walaupun belum secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal
namun potensi ini perlu didayagunakan
dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam
peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian
nasional.
4. Ideologi, Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghaya-
tan dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar
Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung
tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham
liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat
ekstrim baik kiri maupun kanan.
5. Politik, Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bang-
sa Indonesia saat ini seperti
diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan Polri
serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan
yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok
inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya
dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.
6. Ekonomi, Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat
pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya
nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan
pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang
berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya
tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.
7. Sosial Budaya, Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat
kepekaan yang
tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang
mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga
masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan
membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa
memperhatikan yang lain.
8. Pertahanan dan Keamanan, Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang ter-
jadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam
negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam
pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari
permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
c. Ancaman
Disintegritas di Indonesia
Bangsa ini sangat rawan adanya gerakan maupun
konflik daerah yang menjurus ke arah
disintegrasi. Setelah lepasnya Timor Leste dari pangkuan ibu
pertiwi, bangsa ini masih ada ancaman disintegrasi kembali. Setelah GAM mereda,
ada Gerakan Papua Merdeka, yang notabene juga sama seperti GAM yaitu ingin
memerdekakan daerahnya dan lepas dari Indonesia.
Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di
daerah, seperti di Tarakan,
Kalimantan Timur, dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di
Ambon. Konflik-konflik terjadi karena perbedaan suku maupun agama.
Bangsa ini rasanya tidak akan pernah lepas dari masalah
disintegrasi, karena manusia-
manusianya tidak segera sadar. Bangsa ini masih terlalu lemah
untuk mengikat tali persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke.
Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan
informasi dan komuni-
kasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi
memang membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita, karena kita
sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak ilmu pengetahuan
dari bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan. Namun
dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya
disintegrasi suatu bangsa
1. Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek
ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat
kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya
anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin,
karena adanya persaingan
bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan
antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama
di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala
- gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari - hari anak muda sekarang.
Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, mau apa
jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis
antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang
karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli
terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Bukankah
hal itu berakibat pada disintegrasi bangsa? Karena tidak adanya kepuasan
terhadap milik bangsa sendiri.
2.
INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI SARANA PEMERSATU BANGSA
INDONESIA
a. Sinkronisasi antara
Nasionalisme dengan Nilai-Nilai Pancasila
Bangsa tidak
akan pernah ada tanpa adanya rasa nosinalisme antar warganya. Maka
Nasionalisme
merupakan hal penting yang mengikat rasa senasib dan sepenanggung jawab
terhadap bangsa dan Negara. Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris
"nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Bangsa
Indonesia saat ini sangat kekurangan orang yang ber-nasionalisme tinggi,
keadaan
inilah yang memicu banyak konflik-konflik daerah akibat tidak adanya rasa
nosionalisme pada diri pribadi. Persaan memiliki bangsa ini sudah lenyap,
sehingga bertindak semena-mena dan tidak menghargai satu dengan yang lain.
Nasionalisme
mengajarkan pada diri kita bahwa kita harus merasa memiliki bangsa ini,
wilayah dan
negara ini meskipun banyak kekurangan, namun juga dijiwai oleh semangat untuk
memajukan bangsanya demi kelangsungan hidup generasi penerus bangsa.
Nasionalisme mengajarkan kita untuk saling menghormati satu dengan yang lain
meskipun berbeda suku, agama, ras, budaya, keyakinan dan pendapat, demi menjaga
keutuhan bangsanya. Nasionalisme mengajarkan kita untuk bangga menjadi bagian
dari Negara.
b. Integritas Nasional sebagai Pemersatu Bangsa
Di saat
menipisnya nilai-nilai nasionalisme pada diri manusia Indonesia, berbagai
hasutan dan
isu-isu baik politik, ekonomi, pendidikan, agama dan sosial budaya dapat memicu
timbulnya berbagai konflik di daerah-daerah Indonesia, hal inilah yang
merupakan akar dari timbulnya disintegrasi. Keterbatasan SDM (Sumber Daya
Manusia) serta buruknya moral manusia Indonesia menyebabkan manusia Indonesia
mudah dihasut dan dipofokatori yang tidak baik oleh bangsa lain. Bangsa
Indonesia mudah diadu domba dan mempunyai sifat yang tidak stabil bila sudah
terpengaruh oleh uang. Dengan uang manusia Indonesia mudah diubah dari yang
berperangai baik menjadi tidak baik, bahkan ikatan persaudaraan bisa menjadi
permusuhan.
Untuk itu
perlu kiranya penegakan yang jelas atas alat pemersatu bangsa. Salah satunya
adalah
penegakkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai norma-norma yang luhur dalam
setiap aspek kehidupan seperti halnya yang telah dijaga oleh nenek moyang
bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila bukan hanya sebuah bentuk filosofis
bangsa Indonesia yang dikristalisasikan sebagai ideology Negara, tetapi
Pancasila adalah tatanan hidup yang luhur dan merupakan cita-cita yang ingin
diwujudkan oleh para pendiri bangsa kita.
Untuk itu
seluruh elemen masyarakat harus memahami apa saja nilai-nilai yang terkan-
dung dalam
Pancasila. Pemahaman untuk setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
dapat diwujudkan melalui pendidikan kewarganegaraan. Namun, bagaimana dengan
putra-putri Indonesia yang tidak bisa mengenyam pendidikan? Maka perlu ada
perhatian khusus yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki
pendidikan di Indonesia. Memprioritaskan anggaran belanja Negara sebesar 20%
untuk dunia pendidikan rasanya kurang, karena sebenarnya yang bobrok adalah
sistem pengaturan di Indonesia, sehingga walaupun anggaran untuk pendidikan
dinaikkan tetap saja pendidikan di Indonesia tidak akan maju, karena banyak
penyelewengan-penyelewengan dalam praktiknya. Maka inilah system regulasi
Indonesia yang sangat bobrok, dan inilah juga yang memicu ketidak adilan bagi rakyat
yang akhirnya memberikan celah disintegrasi bangsa untuk bernafas.
Namun dalam
hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, seharusnya para
pelajar,
baik siswa maupun mahasiswa juga bertanggung jawab dalam memberikan contoh yang
baik dalam pengamalan nilai pancasila. Kiranya perlu dibentuk sebuah organisasi
yang mewadahi usaha-usaha pemerataan pendidikan. Mahasiswa lebih baik mebentuk
suatu kelompok pemberi pendidikan gratis bagi rakyat yang tidak mampu, daripada
melakukan demonstrasi yang ujung-ujungnya tindak anarkis.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan–perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional. Faktor-faktor
penyebab integritas bangsa termasuk geografi, demografi, kekayaan alam,
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Indonesia
juga memiliki ancaman integritas, salah satunya adalah globalisasi. Oleh karena
itu, dibutuhkan sarana pemersatu bangsa yaitu integritas bangsa dan nilai-nilai
pancasila.
DAFTAR PUSTAKA